Perbedaan Antara Bunyi Dan Suara: Memahami Konsep Dasar Dan Penerapannya

perbedaan antara bunyi dan suara

Bunyi dan suara sering digunakan secara bergantian dalam percakapan sehari-hari, namun sebenarnya kedua istilah ini memiliki makna yang sedikit berbeda dalam konteks ilmiah. Meskipun keduanya merujuk pada fenomena yang terkait dengan gelombang yang dapat didengar oleh telinga manusia, terdapat beberapa aspek yang membedakan keduanya, baik dari segi fisika maupun persepsi manusia. 

Dalam artikel ini Fillamenta akan membahas perbedaan antara bunyi dan suara, termasuk pengertian, sifat-sifatnya, serta contoh-contoh yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Bunyi dan Suara

Secara sederhana, suara adalah segala sesuatu yang dapat kita dengar melalui telinga kita, sementara bunyi merujuk pada gelombang mekanik yang merambat melalui medium, seperti udara, air, atau benda padat, yang menyebabkan getaran dan diinterpretasikan oleh otak kita sebagai suara.

Namun, untuk memahami perbedaan yang lebih mendalam, kita harus menelusuri pengertian kedua istilah ini dari sudut pandang ilmu fisika dan psikologi.

Suara

Suara adalah gelombang mekanik yang terbentuk akibat getaran suatu objek. Ketika suatu objek bergetar, ia akan memengaruhi molekul-molekul di sekitar objek tersebut, menyebabkan molekul-molekul tersebut saling bertumbukan dan mentransmisikan getaran ke molekul-molekul lainnya. Proses ini menghasilkan gelombang longitudinal yang bergerak melalui medium, seperti udara atau air, menuju telinga kita. Suara hanya dapat merambat melalui medium; oleh karena itu, di ruang hampa udara, tidak ada suara.

Bunyi

Bunyi, dalam konteks ini, merujuk pada persepsi otak terhadap getaran yang diterima melalui alat pendengaran kita. Ketika gelombang suara mencapai telinga kita, getaran tersebut diterjemahkan oleh otak menjadi informasi yang kita kenali sebagai bunyi. Artinya, bunyi adalah hasil akhir dari proses fisik yang dimulai dari getaran dan berakhir pada persepsi kita sebagai suara yang memiliki karakteristik tertentu, seperti pitch (tinggi-rendahnya suara) dan volume (keras-lembutnya suara).

Perbedaan Antara Bunyi dan Suara

Setelah memahami pengertian dasar suara dan bunyi, kita bisa menyimpulkan beberapa perbedaan mendasar antara keduanya.

  1. Asal dan Proses Terbentuknya

    • Suara terbentuk ketika sebuah objek bergetar dan menghasilkan gelombang mekanik yang merambat melalui medium (seperti udara, air, atau benda padat). Ini adalah fenomena fisik.
    • Bunyi, di sisi lain, adalah apa yang kita dengar setelah gelombang suara tersebut mencapai telinga kita dan diterjemahkan oleh otak. Bunyi melibatkan persepsi manusia, sementara suara adalah fenomena fisik yang terjadi di alam.
  2. Sifat Fisik vs Persepsi

    • Suara merupakan gelombang yang memiliki sifat fisik, seperti frekuensi (pitch), amplitudo (volume), dan panjang gelombang.
    • Bunyi adalah hasil dari persepsi otak terhadap suara yang diterima oleh telinga. Jadi, meskipun suara memiliki sifat fisik yang terukur, bunyi lebih subjektif karena bergantung pada bagaimana otak kita menginterpretasikan gelombang suara tersebut.
  3. Keberadaan dalam Ruang

    • Suara dapat ada meskipun tidak kita dengar. Sebagai contoh, suara dapat terjadi di luar jangkauan pendengaran manusia (misalnya suara dengan frekuensi di bawah 20 Hz atau di atas 20 kHz).
    • Bunyi hanya ada ketika kita bisa mendengar suara tersebut. Oleh karena itu, bunyi adalah representasi dari suara yang terjangkau oleh kemampuan pendengaran manusia.

Karakteristik Suara dan Bunyi

Untuk lebih memperjelas perbedaan antara bunyi dan suara, mari kita bahas beberapa karakteristik fisik suara dan bagaimana hal tersebut diterjemahkan sebagai bunyi.

1. Frekuensi

perbedaan antara bunyi dan suara

Frekuensi suara mengacu pada jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik, yang diukur dalam satuan Hertz (Hz). Frekuensi ini menentukan tinggi atau rendahnya suara yang kita dengar.

  • Suara dengan frekuensi tinggi menghasilkan nada tinggi, seperti suara pisau yang tajam atau suara piano yang tinggi.
  • Bunyi dengan frekuensi rendah menghasilkan nada rendah, seperti suara gendang atau suara gemuruh petir.

Contoh: Ketika kita mendengar suara seorang penyanyi yang bernyanyi tinggi, kita mendengar bunyi tersebut sebagai nada tinggi, meskipun suara tersebut adalah gelombang dengan frekuensi tinggi.

2. Amplitudo

perbedaan antara bunyi dan suara

Amplitudo adalah ukuran besar kecilnya gelombang suara, yang diukur dalam satuan desibel (dB). Semakin besar amplitudo, semakin keras suara yang kita dengar.

  • Suara dengan amplitudo besar terdengar keras, seperti suara pesawat terbang yang melintas.
  • Bunyi dengan amplitudo kecil terdengar pelan, seperti suara bisikan seseorang.

Contoh: Ketika ada suara musik yang keras di dekat kita, kita mendengar bunyi tersebut sebagai suara yang sangat keras, meskipun suara itu merupakan gelombang dengan amplitudo besar.

3. Kecepatan

Kecepatan suara adalah laju perambatan gelombang suara melalui suatu medium. Kecepatan suara sangat tergantung pada medium yang dilalui. Di udara pada suhu 20°C, kecepatan suara sekitar 343 meter per detik, namun di air atau dalam logam, kecepatan suara bisa jauh lebih cepat.

Contoh: Kita bisa mendengar petir setelah beberapa detik dari kilatan cahaya karena cahaya bergerak lebih cepat dari suara, sehingga kita melihat kilat terlebih dahulu, baru kemudian mendengar bunyi petir.

4. Gelombang Longitudinal dan Transversal

Suara adalah gelombang longitudinal, artinya partikel-partikel medium bergerak maju mundur sejajar dengan arah rambat gelombang. Sementara itu, bunyi adalah apa yang kita dengar dari gelombang ini setelah mencapai telinga kita.

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Suara dari mobil yang melaju di jalan merupakan getaran udara yang ditransmisikan melalui medium udara ke telinga kita.
  • Bunyi dari mobil yang melaju tersebut adalah apa yang kita dengar, yaitu suara knalpot, roda, atau mesin yang bergemuruh.

Contoh lainnya:

  • Ketika kita mendengarkan suara gitar yang dipetik, suara tersebut adalah gelombang yang dihasilkan oleh getaran senar gitar. Bunyi yang kita dengar adalah hasil dari getaran ini yang diterjemahkan oleh telinga dan otak kita menjadi musik.

Perbedaan dalam Dunia Teknik dan Ilmu Pengetahuan

Dalam dunia teknik dan fisika, suara sering kali dipelajari dalam konteks akustik, yaitu cabang ilmu fisika yang mempelajari gelombang suara dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan. Di sini, fokusnya lebih pada suara sebagai fenomena fisik yang terukur.

Sementara itu, dalam dunia psikologi atau neurosains, bunyi lebih dipelajari sebagai fenomena persepsi. Peneliti di bidang ini tertarik untuk memahami bagaimana otak manusia menginterpretasikan gelombang suara yang diterima oleh telinga dan mengubahnya menjadi pengalaman pendengaran.

Kesimpulan

Meskipun dalam percakapan sehari-hari kita seringkali menggunakan istilah bunyi dan suara secara bergantian, keduanya sebenarnya memiliki arti yang berbeda dalam konteks ilmiah.

Suara adalah fenomena fisik berupa gelombang mekanik yang dapat merambat melalui berbagai medium, sementara bunyi adalah persepsi otak terhadap suara tersebut. 

Pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan ini membantu kita lebih menghargai kompleksitas fenomena pendengaran yang ada di sekitar kita.

Demikianlah artikel tentang perbedaan antara bunyi dan suara. Apabila artikel ini dirasa kurang silahkan menambahkan di kolom komentar dan apabila artikel ini dirasa bermanfaat, silahkan disebarluaskan secara bebas.

Daftar Pustaka

  1. Hall, D. E. (2005). Handbook of Acoustic Ecology. Cambridge University Press.
  2. Hargreaves, D. J., & North, A. C. (2008). The Social and Applied Psychology of Music. Oxford University Press.
  3. Rossing, T. D., & Fletcher, N. H. (2019). Principles of Vibration and Sound. Springer.
  4. Stewart, W. A. (2011). Acoustics and Psychoacoustics. CRC Press.
  5. Tindall, C. L. (2017). The Physics of Sound. Pearson Education.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url