Kesadaran Manusia Dalam Perayaan Musim Karya Mohammad Arfani
Mohammad Arfani atau yang biasa dipanggil "Epan" ini adalah seorang seniman-sastrawan kelahiran kepahiang yang sangat aktif berkarya. Hal ini dibuktikan dengan benerapa buku antologi puisi, naskah drama serta penghargaan dan undangan baik itu secara nasional maupun internasional.
Penghargaannya yaitu "Bengkulen Award" dan beberapa kali diundang dalam acara kongres bahasa asia.
Berikut ini adalah sebuah "epilog" FillArt dari salah satu buku karya Mohammad Arfani dengan judul "Kesadaran Manusia Dalam Perayaan Musim: Kumpulan Puisi Mohammad Arfani" yang sudah tersebar ke seluruh Asia, Eropa bahkan Amerika.
Kesadaran ManusiaKesadaran manusia tidak terlepas dari proses berjalannya kehidupan. Tuhan telah menuliskan kehidupan manusia kedalam buku intuitif milik manusia. apabila dibandingkan dengan tulisan tuhan maka akan sangat tidak mungkin bisa disetarakandengan tulisan ciptaanya yaitu manusia.
Banyak ragam tulisan yang dibuat oleh manusia dalam menyampaikan perasaan, bathin maupun pengalaman hidupnya. salah satu hasil olah pikir manusia dalam menulis adalah puisi.
PUISI
Dalam prosesnya, menulis sebuah puisi mungkin akan lebih sulit dibandingkan membua portofolio, kritik atau secarik artikelyang berisikan sebuah opini. hal tersebut terlihat sulit karena imajinasi banyak dilibatkan dalam proses kreatif sebuah puisi.
Selain berbekal pengetahuan dan pengalaman, menulis puisi sudah tentu amat menguras energi kreativitas. Si penyair dituntut untuk lebih peka terhadap satu kata sekalipun.
Maka, tidak heran jika produknya menghasilkan irama bahkan tempo sekalipun dalam kesatuan kata dan kalimat yang terdengar indah serta memberikan kesan tertentu.
Puisi itu secara tidak langsung bukan hanya sekadar kumpulan ide yang disusun sedemikian rupa menjadi sebuah karya tulis. Lebih dariitu semua, puisi juga merupakan produk kontemplasi ataumungkin katarsis.
Estetika dan Intuisi
Di zaman sebelum berkembangnya sebuah estetika,tuntutan intuisi sebuah puisi hanya untuk memperdengarkan keindahan iramanya. Penyair hanya berusaha untuk memindahkan Pandangan dan persepsi pribadi terhadap sesuatu yang dimiliki ataupun dirasakan kepada pendengan dan penonton. oleh karena itu, penyair memerlukan disiplin serius untuk tidak mengkhianati intuisi puitisnya.
Penyair memerlukan pengorbanan untuk menaruh segala sesuatu pada tahap lebihlanjut. Tahap awal adalah intuisi kreatif atau intuisi puitis itusendiri. Proses yang ditempuh oleh intuisi kreatif adalah jalan yang pasti dan sunyi, jalan menuju negeri tak dikenal melaluijembatan-jembatan penderitaan batin.
Ruang Keindahan
Kebanggaan para seniman terutama penyair lebih senang dengan penemuan-penemuan teknis. Sehingga selanjutnya setelah intuisi puitis memasuki ruang operasional, ia pun memasuki ruang keindahan dalam sebuah tatanan kesenian,tetapi walau bagaimanapun sang puisi berfotosintesis dengan bebas.
Ia tidak menaati peraturan, tetapi peraturan menaati intuisi kreatif (puitis) itu, seperti halnya saklar lampu hidup dan mati.Sebuah intuisi puitis (kreatif) dapat bermain ke bidang luarsastra, misalnya bidang ilmu pengetahuan, filsafat, bisnis, revolusi, dan agama. bahkan sebuah Intuisi puitis terlibat di dalam karya para pakar matematika besar.
Saudara kembar dari sang Takut yang bernama Thommas Hobbes mendapat pelajaran dari intuisi puitis. Begitu pula Plato, Aristoteles, Plotinus, Hegel,Columbus, Einstein, Gandhi, dan lain-lain.
Akhir Kata
Pada akhirnya, karya-karya puisi Mohammad Arfani di dalam buku Perayaan Musim ini memberikan banyak kemungkin tentang apapun terutama intuisi tentang keadaanpenyair, sedikit menyentil filsafat tentang fenomena manusia,dan terutama sekali estetika puisi itu sendiri.