Mengenal Aktualisasi Diri
Pengertian Aktualisasi Diri
Dalam suatu lingkungan tempat dimana kita tinggal, biasanya tetangga yang ada disekitar kita tidak akan memiliki sifat yang sama.
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang dia bisa.
Kebutuhan naluriah tersebut meliputi:
- Kebutuhan fisiologis (physiological), meliputi kebutuhan akan pangan, pakaia, dan tempat tinggal maupun kebutuhan biologis
- Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety), meliputi kebutuhan akan keamanan kerja, kemerdekaan dari rasa takut ataupun tekanan, keamanan dari kejadian atau lingkungan yang mengancam
- Kebutuhan rasa memiliki, sosial dan kasih sayang (social), meliputi kebutuhan akan persahabatan, berkeluarga, berkelompok, interaksi dan kasih sayang
- Kebutuhan akan penghargaan (esteem), meliputi kebutuhan akan harga diri, status, prestise, respek, dan penghargaan dari pihak lain
- Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), meliputi kebutuhan akan memenuhi keberadaan diri (self fulfillment) melalui memaksimumkan penggunaaan kemampuan dan potensi diri.
Dampak Aktualisasi Diri
Namun dikarenakan setiap orang memiliki pola fikir yang masing-masing berbeda. Dari sebab itu, tidak menutup kemungkinan jika aktualisasi dalam diri setiap manusia memberikan beberapa dampak positif namun ada juga dampak yang tidak baik atau bahkan menyimpang menjadi masalah sosial yang ada di lingkungan kita sekarang.
Menjadikan diri setiap manusia akan lebih cenderung memikirkan dirinya sendiri (egois). Karena lumrahnya seorang manusia memiliki sifat yang cenderung masih memikirkan diri sendiri, dengan kata lain dia memikirkan diri sendiri untuk merubah dirinya menjadi lebih baik lagi, tanpa memikirkan kepentingan orang lain.
Aspek Aktualisasi
Aktualisasi juga bisa mencangkup beberapa aspek, misalnya dalam bidang seni, menyukai seni, dalam segi positif saya bisa membuat seni modern ataupun tradisional ,seperti membuat batik, lukisan, grafitti ataupun yg bagus.
Namun dalam segi negatif, sering kta lihat dilingkungan sekitar kita, terutama yang sering dikaitkan dengan para ank-anak remaja ialah mencoret coret tembok dengan gambar jorok ataupun tulisan tulisan yang tidak bermakna atau dalam arti tidak berguna. Itu bukanlah aktualisasi dalam bidang seni, melainkan hanya merusak sarana prasarana publik .
Aktualisasi misalnya dalam kehidupan sehari hari. Dikalangan remaja mungkin ga afdol yah kalau tidak "GAUL" . Seperti mencoba hal yang belum pernah dilakukan atau yang sedang menjadi Trandsetter bagi mereka.
Selain itu mereka biasanya lebih sering berkumpul (Nongkrong-nongkrong) apabila sedang suntuk. Bagi merka hal tersebut itu bagus untuk silaturahmi . Namun bagi beberapa orang hal seperti itu bisa menimbulkan pemikiran yang negatif.
Misalnya, saat mereka bercanda dengan suara yang lantang, atau mengeluaran kata-kata "kotor" , membuat para tetangga merasa terganggu . Selain itu biasanya orang lebih mengira bahwa kegiatan merek sering dikaitkan dengan mabuk-mabukan ,narkoba ,freesex , atau apapun semacamnya .
Makna Aktualisasi
Selain itu dia juga, orang yang menyimpang dalam menilai makna dari aktulisasi cenderung berkurang dalam berinteraksi dengan orang lain, menutup diri, akan berusaha melakukan apapun hingga keinginannya tercapai, menjadikan dirinya sombong dan angkuh.
Sebenarnya jika aktualisasi diri pada setiap manusia dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya, maka hal-hal di atas tidak akan terjadi.
Tetapi hanya bagaimana kita menafsirkan secara benar hal positive yang harusnya menjadi acuan diri sebagai bentuk percaya akan kemampuan sendiri namun tetap memikirkan aspek-aspek lainnya.
Abraham Maslow
Maslow menyatakan aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang unik.
Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan oleh belajar khususnya dalam masa anak-anak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang.
Ketika mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis.
Aktualisasi diri dapat didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dari semua bakat, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas.
Aktualisasi juga memudahkan dan meningkatkan pematangan serta pertumbuhan. Ketika individu makin bertambah besar, maka "diri" mulai berkembang. Pada saat itu juga, tekanan aktualisasi beralih dari segi fisiologis ke segi psikologis.
Bentuk tubuh dan fungsinya telah mencapai tingkat perkembangan dewasa, sehingga perkembangan selanjutnya berpusat pada kepribadian.
Kebutuhan Hirarki Maslow
Menurut konsep Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow, manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal dan dibawa sejak lahir. Kebutuhan ini tersusun dalam tingkatan-tingkatan dari yang terendah sampai tertinggi.
Kebutuhan paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum muncul kebutuhan tingkat selanjutnya.
Kebutuhan paling tertinggi dalam hirarki kebutuhan individu Abraham Maslow adalah aktualisasi diri. Aktualisasi diri sangat penting dan merupakan harga mati apabila ingin mencapai kesuksesan.
Aktualisasi diri adalah tahap pencapaian oleh seorang manusia terhadap apa yang mulai disadarinya ada dalam dirinya.
Semua manusia akan mengalami fase itu, hanya saja sebagian dari manusia terjebak pada nilai-nilai atau ukuranukuran pencapaian dari tiap tahap yang dikemukakan Maslow.
Andai saja seorang manusia bisa cepat melampaui tiap tahapan itu dan segera mencapai tahapan akhir yaitu aktualisasi diri, maka dia punya kesempatan untuk mencari tahu siapa dirinya sebenarnya.
Ahli jiwa termashur Abraham Maslow, dalam bukunya Hierarchy of Needs menggunakan istilah aktualisasi diri (self actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia.
Maslow menemukan bahwa tanpa memandang suku asal-usul seseorang, setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa aktualisasi diri merupakan suatu proses menjadi diri sendiri dengan mengembangkan sifat-sifat serta potensi individu sesuai dengan keunikannya yang ada untuk menjadi kepribadian yang utuh.