Jenis-Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatannya
Penelitian Survey
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh generalisasi (penyimpulan secara umum) dari pengamatan yang dilakukan secara luas (sehingga kurang mendalam). Hasil penelitian ini adalah gambaran umum dari sebuah fenomena. Gambaran umum itu menjadi semacam data awal sekaligus pemetaannya. Gambaran umum ini kemudian dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.
Sebagai contoh, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat dibidang pendidikan sedang menyusun program untuk meningkatkan minat baca di sebuah kota/kabupaten. Program yang mereka susun tidak akan efektif jika mereka tidak mengetahui beberapa data umum tentang masyarakat kota/kabupaten tersebut.
Data yang dimaksud adalah luas wilayah, jumlah penduduk, komposisi masyarakat (dilihat dari minat bacanya), jumlah lokasi penting, ada tidaknya sarana-prasarana dan penyebarannya, serta daya dukung masyarakat yang bisa dimanfaatkan untuk program tersebut. Jika di kota/kabupaten tersebut, data-data tersebut belum tersedia, maka organisasi tersebut harus melakukan penelitian survey dulu. Hasil penelitian survey itu kemudian dijadikan dasar penyusunan program.
Penelitian Mengungkap Fakta (Ex Post Facto)
Penelitian ini dilakukan terhadap keadaan atau peristiwa yang telah terjadi. Penelitian ditekankan pada bagaimana keadaan itu tercipta, mengapa sampai terjadi, dan faktor-faktor apa yang menyebabkan peritiwa atau keadaan itu tercipta. Penelitian ini menggunakan logika dasar sebab-akibat, yaitu jika X maka Y, atau Y ada karena X.
Contoh: Sebagai guru bahasa, Epan, S.Pd. kaget melihat perubahan drastis yang ditunjukkan para siswa kelas X-B. Mereka tiba-tiba antusias belajar mengarang. Dirinya sebagai guru merasa tidak melakukan treatment khusus. Mereka hampir setiap saat berkonsultasi kepadanya tentang teknik menulis. Bahkan, para siswa tersebut telah membuat beberapa kelompok dengan tugas yang berbeda-beda, ada yang mencari data ke perpustakaan, ada yang mewawancara beberapa nasumber. Yang lebih mengagumkan, meraka mau berkorban patungan mengumpulkan dana untuk menyewa kamera dan mencetak berapa puluh foto.
Epan kemudian melakukan penelitian ex post facto. Kondisi kelas X-B itu ia lihat sebagai sebuah akibat yang belum diketahui sebab-sebabnya. Ia kemudian mencari sebab-sebabnya dengan membuat peta situasi kelas X-B tersebut. Ia kemudian menyelidiki siapa saja siswa yang menjadi penggerak kelas itu, siapa saja pihak lain yang berinteraksi dengan kelas tersebut.
Selanjutnya ia cari motivasi mereka keranjingan belajar mengarang. Setiap siswa ditanyai, terutama para penggeraknya. Dari hasil pengamatan dan wawancara, Epan memperoleh
kejelasan bahwa siswa kelas X-B begitu antusias belajar mengarang karena tiga hal. Pertama, kelas X-B ingin memberikan kejutan dan membuat bangga wali kelasnya dengan membuat berita kegiatan sekolah terutama kelas mereka pada sebuah surat kabar lokal.
Kedua, redaktur surat kabar lokal tersebut menjanjikan akan memuat karya mereka dan memberi imbalan (honor) jika berita dan tulisan mereka berbobot.
Ketiga, redaktur surat kabar tersebut turut mengarahkan apa saja yang layak diberitakan dan bagaimana cara menyajikannya.
Penelitian Eksperimen
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada-tidaknya dan besar-kecilnya pengaruh sebuah variabel (yang sengaja dirancang) terhadap variabel lain. Berbeda dengan ex post facto, yang meneliti setelah terjadi, penelitian eksperimen dirancang dengan tujuan agar sebuah kejadian atau kondisi bisa terjadi.
Untuk menciptakan kejadian atau kondisi tersebut, peneliti merancang sebuah perlakuan (treatment) terhadap sebuah objek atau kondisi sehingga objek atau kondisi tersbut berubah sesuai dengan yang diinginkan.
Penelitian eksperimen yang sebenarnya (true exsperiment) hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kondisi yang terkontrol secara ketat. Untuk penelitian pengajaran bahasa atau sastra, eksperimen yang munkin bisa dilakukan hanyalah quasi experiment, atau eksperimen semu. Semu dalam hal ini bukan berarti bohong atau salah, tetapi lebih ditekankan pada kesadaran bahwa dalam penelitian tersebut ada faktor-faktor yang sulit dihilangkan selain yang dirancang dan dipertimbangkan.
Contoh: Setelah melakukan penelitian ex post facto di kelas X-B, Yamin kemudian ingin menerapkan apa yang terjadi di kelas X-B agar terjadi di kelas X-A. Pertama-tama ia mendata keadaan dan karakteristik kelas X-A. Kemudian, ia merancang strategi (perlakuan) yang akan diterapkan di kels X-A berdasarkan apa yang terjadi di kelas X-B. Setelah semua siap, ia terapkan stretgi yang telah dirancangnya di kelas X-A. Setalah diterapkan selama tiga bulan, Yamin mendata kembali (mengevaluasi) keadaan dan karakteristik kelas X-A. Meskipun tidak sehebat X-B, ternyata kelas X-A pun bisa menulis, dan karyanya dimuat di surat kabar lokal.
Penelitian Naturalistik
Penelitian ini sering disebut dengan penelitian kualitatif. Penelitian ini diarahkan untuk meneliti kondisi objek yang alami. Peneliti menjadi instrumen kunci karena analisis terhadap data temuan sangat ditentukan oleh ketajaman pemikiran si peneliti.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan). Data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan secara induktif. Hasil penelitian yang didapat lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.
Contoh: Ada sebuah komunitas masyarakat di Sumedang yang sering berkomunikasi dengan peribahasa dan seloka. Frekuensi pemakaiannya begitu tinggi, hampir setiap wacana komunikasi mereka bumbui dengan kelimat-kalimat perumpamaan. Kondisi ini menarik perhatian seorang dosen bahasa di kota itu. Ia kemudian melakukan penelitian sosiolinguistik terhadap tradisi komunikasi tersebut. Ia melakukan survei untuk menghitung frekuensi dan prosentase pengunaan peribahasa dalam setiap komunikasi. Ia juga melakukan wawancara dan studi literatur untuk mengetahui latar belakang masyarakat tersebut. Ia berharap mendapat penjelasan logis dan ilmiahnya.
Penelitian kebijakan (Policy Reseach)
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan semacam masukan agar kebijakan yang diambil tidak salah. Lembaga pemerintah atau pengambil keputusan sangat membutuhkan penelitian ini agar kebijakannya yang menyangkut hayat hidup orang banyak tidak salah arah atau merugikan masyarakat.
Proses penelitian dilakukan pada analisis terhadap situasi dan masalah-masalah sosial yang mendasar. Hasilnya berupa data dan masukan (rekomendasi) untuk mendorong atau menolak sebuah kebijakan yang akan diputuskan. Dengan demikian, penelitian ini sangat relevan bagi lembaga atau institusi yang bergerak dibidang perencanaan dan pembangunan.
Contoh: Karena kekurangan dana, dinas pendidikan sebuah kota bermaksud akan membebankan sebagian biaya pengadaan buku ajar kepada siswa (masyarakat). Sebelum mengeluarkan kebijakan, Dinas Pendidikan kota tersebut melakukan penelitian terhadap kemampuan ekonomi orang tua siswa, sikap dan kesediaan mereka, termasuk masukan dari aparat dari cabang dinas, kepala sekolah, dan guru.
Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat tidak siap secara sosial dan ekonomi. Aparat tidak siap secara psikologis. Meskipun secara administratif bisa saja dilakukan, tetapi karena hasil penelitian kebijakan tidak memungkinkan kepala dinas pendidikan kota tidak jadi mengeluarkan kebijakan tersebut.
Penelitian Tindakan (Action Reaseach)
Penelitian tindakan dilakukan untuk mengembangkan pendekatan atau program baru guna memecahkan masalah aktual. Dalam bidang pengajaran, penelitian jenis ini populer dengan istilah penelitian tindakan kelas.
Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah situasi, perilaku, dan organisasi (mekanisme kerja, iklim kerja, dan strukturnya). Karena fokus masalahnya sangat khusus (lokal) maka hasil penelitian ini lebih ditekankan pada tujuan pemecahan masalah dibanding pengembangan ilmu.
Contoh: Seorang guru menemukan kenyataan bahwa kemampuan literasi para siswanya umumnya rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, ia merancang penelitian tindakan kelas. Dia mengawalinya dengan melakukan pemahaman faktor-faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi siswanya. Ia mengkajinya dari aspek intelektual-kognitif, sosial-ekonomi, dam kebiasaan membaca. Dari data-data yang didapatnya ia merancang beberapa program sesuai dengan latar belakang masalah yang dihadapi.
Program itu kemudian ia laksanakan para kurun waktu tertentu (beberapa pertemuan pembelajaran). Hasil pelaksanaan program pada kurun waktu tersebut ia pelajari (dalam istilah penelitian tindakan kelas disebut refleksi) sehingga ditemukan keunggulan dan kelemahan program yang ia lakukan.
Dari hasil refleksi tahap pertama tersebut, ia menyusun program baru yang merupakan revisi program lama. Program revisi itu ia terapkan lagi. Begitu seterusnya sehingga guru tersebut menemukan program yang dinilai tepat dan memadai.
Penelitian Evaluasi
Evaluasi adalah upaya membandingkan antara kejadian,kegiatan, atau produk, dengan strandar atau kriteria yang telah ditetapkan. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pengembalian keputusan.
Dari sisi penelitian, kegiatan ini bisa dikatakan proses penelitian karena didalamnya ada proses pencarian data, pengolahan data, dan penafsiran data sehingga diperoleh temuan atau rekomendasi.
Dalam bidang pendidikan, dikenal ada evalusi formatif yang ditekankan pada proses dan penelitian sumatif yang ditekankan pada produk. Evaluasi formatif dilakukan untuk mendapatkan feedback dari suatu aktivitas dalam proses. Evaluasi sumatif dilakukan untuk memperoleh kejelasan efektivitas pencapaian program (hasil).
Contoh: Sebuah sekolah menengah pertama menyusun sebuah program unggulan. Program unggulan itu kemudian diterapkan selama satu semester. Setiap bulan, pimpinan sekolah melakukan evaluasi (formatif) agar program yang dijalankan sesuai dengan rencana. Pada akhir semester, pimpinan melakukan evaluasi lagi (sumatif) untuk melihat apakah program yang dijalankan telah memberikan hasil yang diharapkan atau belum.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program bisa dijalankan sesuai rencana dan memberikan hasil yang memuaskan. Sekolah memutuskan untuk melanjutkan program tersebut sebagai program unggulan sekolah.
Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh penjelasan logis berdasarkan kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Tujuan penelitian ini adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lalu secara sistematis dan objektif. Data dikumpulkan, dievaluasi, diverifikasi, kemudian disimpulkan.
Meskipun masih bersifat hipotetis, penelitian ini kemudian dijadikan patokan untuk mengetahui sejarah tentang sesuatu. Inti pertanyaan penelitian sejarah adalah: kapan terjadinya, siapa pelakunya, dan bagaimana prosesnya.
Contoh: Seorang calon sarjana sastra, ingin mengatahui sejarah perkembangan kesenian tradisional Jathilan di Yogyakarta. Ia kemudian mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari perpustakaan, musium, bahkan berburu naskah lama ke pelosok-pelosok wilayah Yogyakarta. Ia pun mencari narasumber yang memiliki informasi tentang kesenian itu.
Dari hasil penelitiannya, ia bisa
membuat semacam rekonstruksi sejarah, sejak kapan kesenian itu ada, siapa saja
tokoh yang berperan melestarikannya, dan kondisinya dari masa ke masa hingga
kini.
Sumber
Fillamenta,N. 2019. Metodologi Penelitian Kesehatan. Palembang: Sapu Lidi
Fillamenta,N. 2023. Metode Penelitian Seni. Yogyakarta: Sapu Lidi
Nama : Endang Yulinda
NIM : 2021083
Kelas : B Semester 4
Nama : Hesti Apriliyanti
Nim : 2021037
Kelas : B semester 4
Nama : Junistia anggita
Nim : 2021045
Kelas : B semester 4
Nama : Putri Angel Agustina
NIM :2021064
Kelas : C semester 4
Nama: Malikul Akbar
Nim:2021055
Kelas: C semester 4
Nama : Anugrah Putri
NIM : 2021011
Kelas : A Semester 4
Nama : Okta Marini
Nim : 2021088
Kelas : B Semester 4
Nama : Mei Sari
NIM : 2021086
Kelas : A Semester 4
Nama : Deliza Nanda
NIM : 2021016
Kelas : A Semester 4
Nama : Bela Syahfitri
NIM : 2021014
Kelas : A Semester 4
Nama : Evi Novitasari
Nim : 2021027
Kelas : kelas A semester 4
Nama:Fadhilla Dwi syefiana
Nim:2021028
Kelas:A semester 4
Nama : Anzelny Adisti Pratiwi
Nim : 2021012
Kelas : A semester 4
Nama : Elza Bella Dwiyani
Nim : 2021023
Kelas A semester 4
Nama : permata suryani
Nim : 2021062
Kelas C semester 4
Nama : Revi Mariska
NIM : 2021067
Kelas C semester 4
Nama : MUHAMAD RIZAL FAHLEPI
NIM : 2021052
Kelas C semester 4
Nama : Renaldi
NIM :2021066
Kelas : C semester 4
Nama: Muhammad Habib Abdillah
Nim : 202153
Kelas : C Semester 4
Nama : Denta Putri Febriana
Kelas : A Semester 4
NIM : 2021018
Nama : Fira febiyani
Kelas : B semester 4
Nim : 2021034
Nama: Aidil hermansyah putra
Kelas: A semester 4
Nim: 2021005
Nama : Eep Yulius
Kelas :A semester 4
Nim : 2021022
Nama:Naraya Vinka
Kelas:B semester 4
Nim:2021058
Yuniar Putri Rizky
Kelas C semester 4
Nim 2021080
Wilia Junita Kurniati
2021076 Kelas C
Semester IV
Nama : Rizky Adinda Oktaviani
Kelas : C Semester 4
Nim : 2021068
Nama : Rizky Adinda Oktaviani
Kelas : C Semester 4
Nim : 2021068
Nama:Ani mudrikah zain
Kelas:A semester 4
Nim:2021009
Nama : Ermilia Sri Januarti
Kelas : A semester 4
NIM : 2021026
Nama : Dendi Kurniawan
Kelas A
Nim : 2021017
Absensi Kampus Stikes Dona Palembang
Nama Keswanti
Nim 2021046
Kelas B
Semester 4
Nama : Siti Anisa Pratasya
Kelas : B semester 4
NIM : 2021041
Nama : Aisyah Agustin
NIM : 2021006
Kelas : A Semester 4
Nama : Erliana Parwati
Kelas : 4A
NIM : 2021026
Nama : Ika Amelia
Kelas : B sem 4
Nim : 2021038
Nama : Jihan Azzahra Hasibuan
Kelas B semester 4
Nim 2021044
Nama: Laras Asriantika
Nim : 2021047
Kelas B semester 4
Nama : Febby Verzastien Amalia
Nim : 2021032
Kelas : B Semester 4
Nama:Annisa renni lutfiyah
Kelas:A semester 4
Nim:2021010
Nama: Ade Ulan Purwanti
Kelas : A Semester 4
Nim : 2021001
Nama : Adith Subarkah
Nim : 2021002
Kelas : A semester 4
Nama : Dwi Okta Olivia
Nim : 2021022
Kelas : A Semester 4
Nama: Iga Yuliani
Nim: 2021085
Kls: c semester 4