Fenomena Kesurupan dan Persepsi
Kesurupan dan Persepsi-Kalau kita berbicara masalah kesurupan maka yang ada di benak kita adalah sesuatu yang melibatkan hal-hal yang berada di luar nalar pemikiran manusia. Mengapa pola pikir seperrti itu menjadi implisit atau pemikiran pertama yang muncul di kebanyakan benak manusia di Indonesia pada khususnya?....Untuk menjawab pertanyaan tersebut sebetulnya saya secara pribadi agak sedikit "anuuuu..."...hahahahahha. Baiklah mari kita sedikit melirik dan memahami apa itu kesurupan dari sudut pandang rasional.
Kesurupan
Pertama-tama kita akan sedikit memahami arti dan atau definisi dari kesurupan menurut ahli yang mumpuni di bidangnya dalam hal ini psikologi.
Kesurupan dalam pandangan Supratiknya, merupakan refleksi kegagalan yang sedang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Maka pada prakteknya jadi heran kalau kesurupan dikait-kaitkan dengan makhluk halus. Menurut dia, kesurupan bisa dijelaskan secara rasional. Kesurupan adalah gejala kejiwaan dan kesurupan hanya merefleksi chaos luar biasa di tengah masyarakat.
Adapun pengertian dari kesurupan menurut Bromwell adalah keadaan psikis yang tidak seimbang dengan bentuk verbal yang berlebihan, pikiran yang kacau, prilaku yang tidak terkontrol, tubuh yang kapel, bahasa yang tidak dipelajari sebelumnya, keadaan diri yang banyak, dan tidak disadari saat mengalaminya.
Dari kedua pendapat tersebut secara rasional kesurupan itu bisa dijelaskan secara rasional.
Persepsi
Selanjutnya kita akan masuk ke topik yang akan menghubungkan kesurupan dengan pengalaman manusia, yaitu persepsi. Persepsi ini juga akan dibahas berdasarkan pendapat para ahli (bukan saya loyaaa......hehehehe).
Luthans mengemukakan bahwa persepsi adalah suatu proses kognitif yang kompleks dan meliputi seleksi, pengorganisasian, dan intepretasi.
Pernyataan tersebut juga diperkuatkan oleh Blanca yang mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses pengorganisasian, pengintepretasian stimulus yang diterima individu, sehingga merupakan suatu yang berarti.
Persepsi merupakan aktivitas yang terintegrasi yaitu aktivitas yang melibatkan seluruh pribadi dan apa yang ada pada individu. Persepsi dapat mempergaruhi sikap dan perilaku individu.
Atkinson & Hilgard juga mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Dengan persepsi ini seseorang dapat mengenali/memberi arti pada informasi tersebut.
Selanjutnya Marquis mengemukakan bahwa persepsi adalah suatu proses pemberian arti/makna terhadap lingkungan, persepsi menyangkut penafsiran objek, penerimaan stimulasi, pengorganisasian stimulus.
Davidoff mengatakan persepsi juga tidak beda jauh dengan pernyataan diatas yaitu sebagai proses menerima, menyeleksi, mengoraganisasikan, mengertikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada rangsangan atau data.
Setelah kita memahami antara Kesurupan dan Persepsi semoga pikiran kita semua terbuka dan tidak sempit. Memang kalau dikaji secara rasional bisa juga dijelaskan (akan dijelaskan di tulisan berikutnya yaa teman-teman, sementara ngumpulkan data dulu biar tulisannya kedepan nyaman dibaca).
Terimakasih sudah membaca tulisan ini, jikalau ada yang masih perlu dibicarakan mari kita berbagi di kolom komentar yuuuk...RAHAYU
Sumber
Atkinson,RC., Atkinson, RL., Hilgard, ER. (2003). Intoductional to Psychology. Harcourt Brace Jovanovich, Inc.
Supratiknya. (1995). Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.