CERPEN: Antara Kopi HItam, Rokok, Guru, Siswa, Sekolah Online dan Belajar Online
Pagi sudah lewat siang sedang berlangsung sementara sore dan malam hari sudah menunggu. Setelah menjelajah dengan kendaraan mimpi di pulai kapuk akhirnya bertemu dengan sore hari bersiap untuk menyambut datangnya malam hari. Air mulai dipanaskan dan 2 sendok kopi hitam sudah dimasukkan ke dalam glas kecil seukuran air mineral kemasan gelas. Ketika air sudah mendidih maka tanpa berpikir panjang akhirnya kutuangkan air bening panas dan berasap tersebut ke dalam sebuah gelas yang sudah ada kopi bubuk tadi. Setelah semuanya tercampur akhirnya mulailah tercium aroma kopi hitam kental yang khas sambil kubakar sebatang rokok untuk menemani secangkir kopi hitam pahit nan panas tadi.
09.15 WIB
Mundur beberapa waktu kebelakang, ketika pagi menemani aku sempat melihat dua anak sekolah taman kanak-kanak sedang berada di depan gawai mereka. Tanpa ragu-ragu kuhampiri agak jauh untuk melihat apa yang sedang mereka lakukan. Setelah berdiri sejauh 1.5 meter barulah aku mengerti apa yang sedang mereka lakukan, yaitu SEKOLAH....yaaa SEKOLAH....sontak sorai hatiku mulai tergelitik dengan apa yang sedang kusaksikan pagi tadi. Dalam hati aku mulai bertanya "Apakah bisa mereka belajar melalui sebuah gawai dengan "digital platform" yang sudah ditentukan?" Mungkin itu juga bisa menjadi pertanyaan teman-teman sekalian, atau mungkin tidak.
16.35 WIB
Masih sambil menikmati dan menghirup kopi pahit hitam nan panas tadi aku mulai mengingat kembali apa yang telah aku saksikan di pagi hari tadi. Akhirnya kucoba menjawab pertanyaan dari perasaanku tadi pagi, Lalu kujawab dengan sebuah pertanyaan lagi..."kira-kira bapak/ ibu gurunya sudah mendapatkan pelatihan atau penambahan keahlian terkait apa yang mereka lakukan itu?"...Dua pertenyaan sudah terlempar dari rasa penesaran dan rasa nalarku. Dalam diam dan sambil menikmati secangkir kopi hitam panas nan pahit yang mulai hangat aku kembali menerawang menggunakan gawai yang ada di genggamanku. "AHAAAA......." langsung aku terbuka pikiran setelah melihat gawai yang ada di genggamanku."Ternyata ini toh apa yang dilakukan oleh anak tersebut..."
17.30 WIB
Kopi hitam pahit sudah mulai sedikit menaikkan asamnya karena sudah mulai dingin dan akupun sudah sedikit memahami apa yang sedang menjadi pertanyaanku hari ini. Ternyata Belajar itu tidak harus melalui proses yang kaku, tetapi juga mengikuti keadaan. Salah satu contohnya (menurut saya: sekolah alam, yang memanb dalam proses pembelajaerannya learning by doing. Tetapi memang kejadian tadi pagi sangat berbeda dengan sekolah alam. Dari apa yang sudah kulihat maka aku secara pribadi sangat SALUT dengan apa yang sudah dilakukan oleh GURU tersebut, kenapa tidak karena berbekal pemahaman yang menurut saya dadakan tetapi harus mencapai target yang diinginkan. Memang keadaan seperti sekarang ini semua harus menerimanya dari segala sektor. Dan yang paling penting tetap berfikir positif dan semangat.
18.30 WIB
Kopi hitam pahit sudah habis dan rokok sudah beberapa batang kuhisap tak lama kemudian datang teman dengan menggunakan kendaraan roda dua otomatisnya. Selesai sudah tanya-jawab dari dalam diriku hari ini.
Terimakasih sudah membaca...RAHAYU SAGUNG DUMADI