Meningkatkan kwalitas Musik Tradisional Indonesia
Sudah umum diketahui oleh masyarakat Indonesia bahwa negeri ini memiliki budaya musik tradisional yang banyak ragamnya dan juga memiliki karakteristik yang cukup unik. Budaya musik tradisional Indonesia ini merupakan hasil 'local genius' budaya yang sudah berusia cukup lama, bahkan ada yang berusia ratusan tahun.
Di beberapa daerah, musik tradisional ini sudah mampu untuk meningkatkan 'jati diri' bangsa bahkan juga menjadi salah satu hal yang membuat ketertarikan wisatawan manca negara untuk berkunjung ke Indonesia. Hal ini dapat dilihat di Bali misalnya, seni musik Gamelan Bali bukan hanya diminati oleh para seniman gamelan bali saja, bahkan para generasi muda yaitu anak2 SD, SMP maupun SMA cukup banyak yang menempa dirinya berlatih memainkan alat musik gamelan tersebut. Kompetisi antar sekehe atau group gamelan sudah cukup banyak diselenggarakan bukan saja di dalam satu kabupaten tetapi juga antar kabupaten.
Di daerah lain, mungkin intensitas berkesenian musik tradisional ini tidak se'intensif' di Bali, namun tetap saja hal ini menunjukkan bahwa geliat upaya masyarakat untuk mempertahankan tradisinya tetap berlangsung. Tantangan perkembangan teknologi, disatu sisi dapat mendorong pendorong dan penunjang namun disisi yang lain juga menjadi salah satu faktor 'penghambat' perkembangan musik tradisional ini.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya2 positif dari semua pihak, bukan saja dari budayawan atau seniman musik tradisional tersebut, bahkan dari masyarakat umum untuk memberikan kontribusi nyata agar budaya musik adi luhung ini dapat dipertahankan keberadaannya.
Dukungan teknologi dapat diupayakan untuk menghilangkan faktor penghambatnya tetapi memaksimalkan peningkatan kwalitas 'performansi' musik tradisional tersebut, misalnya dengan membuatkan 'rumah musik tradisional' yang di-dedikasikan untuk perkembangan dan peningkatan kwalitas musik tradisional Indonesia ini. 'Rumah musik tradisional' dapat saja berupa apa yang di dunia barat dan modern disebut dengan 'Concert Hall', yang dapat menjadi 'monumen budaya' bagi masing-masing daerah.
Apakah hal ini realistis ... silahkan dikomentari sendiri.
Sumber:
Dari membaca beberapa artikel dan bertukar fikiran dengan sahabat yang masih _"nguri-uri kabudayan"
ya realistis hal itu
di indonesia ini memank perlu ada rumah musik ......